JAKARTA (batamraya,com) – Terduga terorisSiyono merupakan orang yang memiliki posisi penting dalam struktur Jamaah Islamiyah (JI). Itu adalah penjelasan dari Kapolri Jendral Polisi Badrodin Haiti.
“Dia termasuk di dalam struktur (JI). Pastilah dia orang penting di sana,” ujar Badrodin di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin, 4 April 2016.
Berdasarkan penelurusan website beritacenter.com, perlu kita ketahui, Jamaah Islamiah adalah sebuah organisasi militan Islam di Asia Tenggara yang berupaya mendirikan sebuah negara Islam raksasa di wilayah negara-negara Indonesia, Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filipina. Jemaah Islamiyah juga merupakan kelompok yang dicurigai terkait aksi pengeboman Bali 2002 pada tanggal 12 Oktober 2002.
Kapolri mengatakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah mengidentifikasi Siyono sejak lama. Sebab, dia diduga terlibat aksi terorisme di tanah air.
“Kami punya hasil pemeriksaan saksi-saksi dia (Siyono) ini jaringan mana dan monitoring aksi-aksinya,” ujar dia.
Siyono ditangkap Densus 88 Polri pada 8 Maret 2016 di Dusun Pogung, Desa Brengkungan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan, saat ditangkap, Siyono sempat menyerang polisi di mobil. Pergulatan itu menyebabkan Siyono meninggal dunia.
Spekulasi bahwa Siyono meninggal karena ditembak, adalah fitnah dan tuduhan yang tidak mendasar. Bahkan, ada kecenderungan ini bagian dari provokasi sistematis untuk melemahkan Densus 88 dalam upaya memerangi terorisme.
Provokasi dengan menyebarkan fitnah bahwa Siyono meninggal karena ditembak, diduga kuat sengaja disebarkan oleh kelompok pro gerakan radikal, yang mengatasnamakan agama. (Ev-BC)