Batamraya.com – Perubahan sosial yang begitu cepat mengakibatkan proses modernisasi dirasakan sebagai suatu yang berpotensi dapat menimbulkan keresahan dan ketegangan sosial. Keresahan sosial dan ketegangan sosial dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan terhadap aturan-aturan hukum yang telah disepakati dan telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang.
Penyimpangan tersebut telah menyebabkan akibat negatif bagi negara ( pemerintah, dan masyarakat), maka untuk itu dalam rangka untuk mengembalikan dalam kondisi semula maka harus ada proses penegakan hukum. Penegakan hukum sebagai kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan dalam kaidah-kaidah yang mantap untuk menciptakan memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.
Tak bisa dipungkiri, Pilkada serentak di satu sisi menunjukkan keberhasilan, berlangsungan aman dan lancar tanpa gangguan kamtibmas signifikan. Namun pada sisi lain telah menimbulkan ekses negatif yaitu berkembangnya politisasi identitas. Politisasi identitas sejatinya adalah bibit intoleransi, karena jika tidak terkelola dengan baik akan menuju pengkotak-kotakan warga.
Jika secara masif tidak terkendali, hal itu jelas akan menjadi sumber perpecahan warga yang akan memicu konflik sosial. Konflik sosial yang masif, dan tidak bisa dikendalikan akan menjadi bola liar, merupakan awal dari reruntuhan kesatuan dan persatuan yang telah diperjuangkan para founding fathers negeri ini. Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia merawat keragaman menjadi sangat penting.
Dalam pelaksanaan pesta demokrasi peran serta masyarakat juga turut andil dalam kedamaian pelaksanaan Pilkada maka dari itu diharapkan agar masyarakat selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang berkualitas dan beretika tanpa menyinggung SARA , Hate Speech, Black Campaign dan melakukan kampanye ditempat- tempat Ibadah dan tempat pendidikan.Lakukan sesuai dengan undang-undang Pemilu yang sudah ditetapkan. Pilkada yang damai adalah Pilkada yang penuh dengan kejujuran, keamanan dan kenyamanan dalam menciptakan situasi Indonesia yang kondusif.