Untuk Pertama Kalinya, RSBP Batam Operasi Pasien Covid-19 Korban Laka Lantas

oleh

operasi pasien covid akibat laka

BATAM, BATAMRAYA.COM – Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam melakukan operasi darurat khusus untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien Covid-19. Hal ini menjadi yang pertama kali adanya pasien Covid-19 di Kepri harus menjalani operasi ini, sempat menyita perhatian sejumlah rumah sakit.

Bukan tanpa alasan, kesiapan layanan fasilitas operasi khusus pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit di Kepri masih perlu ada peningkatan.

Kendati demikian, operasi pasien Mr E tetap dilangsungkan di ruang operasi RSBP Batam gedung PIE.

Wakil Direktur RSBP Batam, dr. Askar bersama 3 tim medis usai melakukan operasi pasien Covid-19 mengatakan, operasi pasien Mr.E telah berhasil dan berjalan normal.

“Ini keberhasilan tim medis, terkhusus 3 dokter hebat di samping saya ini,” ujar Askar sembari menunjuk tiga dokter rekannya, Kamis (21/5/2020) siang. Menurutnya, perjuangan untuk menyelamatkan pasien Covid-19 itu cukup luar biasa.

“Ini untuk kali yang pertama di Kepri, kita lakukan operasi terhadap pasien Covid-19. Tentunya ini bukan kehebatan kita, melainkan kerjasama tim medis yang solid,” kata Askar.

“Bukan waktu yang singkat 6 jam bertarung melakukan operasi terhadap pasien, kita start mulai operasi pasien dari pukul 05:00 wib pagi hingga selesai pukul 11:00 wib,” kata Askar.

Namun, syukurnya kerja keras tim medis berbuah hasil. Operasi dapat berjalan lancar.

Untuk melakukan operasi pasien Covid-19 ini, ada 8 orang tim petugas medis yang dilibatkan, 5 orang diantaranya perawat dan 3 dokter spesialis.

Pengakuan seorang dokter spesialis yang ikut dalam operasi itu, dr. Marshel SpAn (anastesi), operasi pasien Covid-19 berbeda dengan operasi pasien pada umumnya.

“Pertarungan bak aksi heroik bang, ini kali yang kedua selama bertugas pernah melakukan operasi terhadap pasien khusus,” ucapnya.

Dikatakannya, hidup dan mati dipertaruhkan untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19.

“Operasi pasien khusus dan umum beda ya, alur protokol kesehatannya pun sangat berbeda. 6 jam gunakan APD level 3,” ungkapnya.

Sebelumnya, dr. Askar mengungkapkan awal mula pasien Covid-19 itu harus dioperasi.

Awalnya pasien itu mengalami kecelakaan tunggal di Batam Center, pada Rabu (20/5/2020) malam lalu, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth.

Kondisi tulang kaki pasien retak dan patah, sehingga pembuluh darahnya terganggu. Akibatnya diwajibkan harus dioperasi.

Namun sebelum dioperasi, karena karena pasien dicurigai Covid-19 (dalam tracing) makanya langsung dilakukan rapid test. Hasil pemeriksaannya reaktif Covid-19. Setelah hasilnya keluar, langsung membuat sejumlah tim medis panik.

“Beberapa kesiapan rumah sakit untuk melakukan operasi Covid-19 masih dalam tahap pembenahan, maka langsung dirujuk ke RSBP”, kata Askar menerangkan.

Makanya sejak Kamis (21/5/2020) dini hari, pukul 02:00 wib tim manajemen RSBP melakukan persiapan untuk melakukan operasi. Kemudian operasi dimulai dari pukul 05:00 wib hingga pukul 11:00 wib.

Sumber: Tribunnews

No More Posts Available.

No more pages to load.