Operasi Madago Raya 2022, Brimob Polda Kepri Kirim 100 Personel untuk Tangkap dan Menumpas Jaringan MIT Poso

oleh

BATAM, BATAMRAYA.COM – Satuan Brigade Mobile (Satbrimob) Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) mempersiapkan personelnya dalam tugas Operasi Madago Raya 2022 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hal ini untuk menangkap dan menumpas jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Nantinya, personel ini akan bergabung dengan kompi-kompi Brimob Nusantara dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) lainnya dengan pelibatan 1.300 pasukan gabungan TNI dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri), Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mohamad Rendra Salipu, S.I.K, M.Si, mengatakan, saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan satu Kompi untuk melaksanakan Pra Operasi Madago Raya.

“Satu Kompi (100 orang) Brimob Polda Kepri ini (dari Batam, Bintan, dan Karimun), terlebih dahulu kami bina fisik mereka dan latihkan kemampuan lainnya yang mendukung keberhasilan tugas-tugas disana nanti,” kata Kombes Pol Rendra Salipu

Kombes Pol M.Rendra Salipu mengatakan Operasi Madago Raya sebelumnya bernama Operasi Tinombala hingga tahun 2021. Operasi militer ini dilancarkan oleh TNI dan Polri sejak tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

“Tujuannya yaitu untuk menangkap dan menumpas jaringan Mujahidin Indonesia Timur. Ini perlu dilakukan untuk menempa dan memelihara kondisi fisik agar lebih prima,” ujarnya.

Ia berpesan agar seluruh tantangan tugas ini bisa diselesaikan dengan profesional dengan tetap mempedomani dan menghormati hak asasi manusia.

Adapun persiapan-persiapan yang dilakukan personel Brimob Polda Kepri baik di Batam, Karimun, dan Bintan ialah melaksanakan latihan materi jungle warfare dan Navigasi Darat serta latihan latihan lainnya. Sementara pembinaan fisik meliputi lari sejauh 5 kilometer, push-up, sit-up, push-up, lari bersenjata dan peregangan otot.

Hingga saat ini, masih tersisa empat orang DPO MIT Poso setelah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan tewas. Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Keempat orang DPO MIT Poso ini ditenggarai masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi.

No More Posts Available.

No more pages to load.