Kasus Covid-19 Pertama dari Lingga, Tenaga Medis yang Kontak di RSUD Dabo Dicek

oleh

rsud lingga

LINGGA, BATAMRAYA.COM – Seorang pasien rujukan dari RSUD Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri terkonfirmasi Covid-19. Pasien tersebut sempat dirawat di RSUD Budi Kemuliaan, Kota Batam sebelum dinyatakan meninggal. Kasus ini langsung direspons Pemkab Lingga. Apalagi daerah tersebut sebelumnya merupakan wilayah zona hijau dengan 0 kasus.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lingga melakukan rapat koordinasi di Gedung Daerah Dabo Singkep, Sabtu (30/5/2020).

Bupati Lingga, Alias Wello membenarkan informasi mengenai pasien yang dirujuk ke Batam pada tanggal 27 Mei 2020, dan meninggal tanggal 28 Mei 2020 dengan hasil swab positif

“Rekam jejak dan riwayat pasien tersebut di RSUD Dabo Singkep sehingga menjadi perhatian bersama dan perlu diwaspadai,” ujar Alias Wello.

Direktur RSUD Dabo Singkep, dr Bukit TR Gultom menyampaikan jika pasien laki-laki tersebut berinisal, S masuk ke RSUD Dabo Singkep pada tanggal 19 Mei 2020. Pihak medis melakukan0 protap kesehatan dan test rapid, namun saat itu diperoleh hasil non reaktif. Ia dirawat sampai dengan tanggal 27 Mei 2020.

Kemudian dirujuk ke Batam dengan protokol Covid-19 dan dilakukan Rapid Test masih dengan hasil non reaktif, kemudian kondisi memburuk maka ditetapkan sebagai PDP Covid-19.

“Setelah dipindahkan ke RS Budi Kemulian dan dilakukan tes swab, tanggal 28 Mei 2020 pasien meninggal dan dilakukan pemakaman secara pemulasaran Covid-19,” ujarnya

Ia mengatakan perawatan selama di RSUD Dabo Singkep, pemeriksaan pasien tersebut melalui screening dan rapid test, saat itu non reaktif.

“Untuk rencana kedepan, akan dilakukan pemeriksaan kepada tenaga medis yang perkirakan riwayat kontak dengan pasien tersebut,” terangnya.

Dikatakan dr Bukit, kinerja Tim Gugus harus benar-benar dimaksimalkan, perlu dilakukan penelusuran di lingkungan keluarga, kedua di mushalla, ketiga di RSUD, dan keempat di Dinas Pendidikan.

“Saat ini RSUD Dabo Singkep tidak ada mengizinkan jam besuk bagi pasien yang dirawat, agar dilakukan penelusuran sumbernya karena  penularan sangat sulit untuk diprediksi,” pungkasnya.

Sumber: Batamnews

No More Posts Available.

No more pages to load.