BATAM (Batamraya.com) – Beberapa waktu lalu, Buku yang berjudul Integritas Di Tengah Kabut Idealisme telah dilakukan Bedah Buku di Auditorium Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat dan acara launching dan bedah buku ini mengundang sejumlah narasumber. Di antaranya adalah Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif salah satu Guru Bangsa, Suryo Pramono, Direktur utama Metro TV, dr. Zainal Arifin Mochtar,SH., LL/M, Ketua pusat kajian anti korupsi (pukat UGM), Ali Fauzi Manzi,S.Pd, M.Pd, Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian/mantan kombatan.
Dan hari ini, Jumat (12/1/2018) bertempat di gedung Lancang Kuning Polda Kepri, Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Didid Widjanardi, SH sebagai salah satu nara sumber akan membedah Buku garapan Dedi Mahardi yang telah menjadi perhatian masyarakat Indonesia.
Selain Kapolda Kepri, hadir sebagai narasumber yaitu Penasihat MUI Sumatera Barat dan Dewan FPRB H Mas’oed Abidin dan Dedi Mahardi selaku penulis buku sementara sebagai moderator, ketua Turn back Hoax Provinsi Kepri Petra Tarigan.
Dalam buku tersebut mengulas tentang kepemimpinan dan pembelajaran hidup Suhardi Alius yang memiliki Salah satu tantangan nyata dalam melawan Terorisme.
Suhardi Alius merupakan seorang Polisi berpangkat Komisaris Jenderal dan pada saat sekarang ini sebagai perwira tinggi polri yang dipercayakan sebagai pejabat negara menjabat sebagai kepala BNPT adalah mempertahankan keutuhan dan kesatuan bangsa ini dari ancaman dan gangguan terorisme.
Menurut beberapa pakar dan tokoh di Negara Republik Indonesia, bahwa penilaian terhadap Komjen Pol Suhardi Alius sebagai Kepala BNPT telah mendedikasikan dirinya untuk membangun karakter bangsa yang perlu di contoh demi untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia, Komjen Pol Suhardi Alius di nilai sebagai salah satu yang memiliki karakter utama dari tokoh bangsa yang patut di teladani sebagai tokoh inspiratif Indonesia.
Menurut pandangan Kapolda Kepri, Buku ini sangat menginspirasi kepada kita seorang sosok Polri yang memiliki integritas dalam membangun negeri ini dengan memberikan hal yang terbaik sebagai pembelajaran yang paling efektif adalah keteladanan.
“Perlu dipahami bersama bahwa ancaman terbesar terorisme bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik yang mengerikan, tetapi justru serangan propaganda yang secara massif menyasar pola pikir dan pandangan masyarakat itulah yang lebih berbahaya.” Ujarnya.
Ia juga menyebutkan salah satu kelompok teroris yang sangat meresahkan akhir-akhir ini adalah kelompok yang mengatasnamakan diri islamic state of iraq and syiria (isis). Kelompok radikal terorisme baru ini semakin hari semakin meresahkan. Pengaruh propaganda dan agitasi yang bernuansa kekerasan, permusuhan, penghasutan dan ajakan untuk bergabung telah banyak menyasar masyarakat, terlebih sasaran target mereka yang sangat rentan adalah kalangan generasi muda.
“Dengan kita melakukan bedah buku ini membuat kita semua berinspirasi untuk melakukan yang terbaik terhadap bangsa dan negara, dan kita semua bertekad untuk mencontoh bapak Komjen pol Suhardi Alius dalam kepemimpinan dan pembelajaran hidup, sehingga banyak suhardi – suhardi alius lainnya yang akan muncul.” kata Kapolda Kepri.
Usai membedah buku tersebut, para peserta diberikan kesemapatan untuk Diskusi dan tanya jawab.
Selanjutnya dilakukan Penyerahan buku dari Dedi Mahardi kepada Gubernur, Wakapolda Kepri, Walikota Batam, Kapolres Tanjungpinang dan Kakanim Batam.
Turut hadir Gubernur kepri, Wakapolda Kepri, Irwasda polda Kepri,Ka BNN Provinsi Kepri,Deputi 5 BP Batam, Dir Pam BP Batam,Kepala BP2TKI, Ketua MUI provinsi Kepri,Para pejabat utama Polda Kepri, Walikota Batam, Kepala Imigrasi Kota Batam dan para undangan.