Jangan Lepas Tangan Dengan Apa yang Telah Anda Posting

oleh

63E8FC81-7AC9-4CA5-864B-D9A8C19D7098

Batamraya.com – Beberapa kabar hoax beredar di media sosial besar seperti Twitter dan Facebook. Bisa berupa postingan mandiri berupa foto dari akun individu atau tautan dari blog atau media yang tak kredibel.

Sejauh ini banyak orang yang memperlakukan Facebook seperti Google dan menjadikan segala isinya sebagai kebenaran. Dr. Pamela Rutledge, director of the Media Psychology Research Center, menyebut bahwa gejala ini terjadi karena orang rentan terhadap paparan informasi.
Berita yang banyak bertubi membuat orang malas memverifikasi dan mencari kebenaran. Mereka merasa tak berdaya, dan mereka takut.

Pernahkah Anda menyebarkan foto seorang anak yang dikabarkan dari Irak, atau Pakistan, atau Palestina, atau Suriah yang ternyata merupakan foto lama dari anak yang merupakan korban ledakan di tempat yang lain?

Foto bencana alam yang kemudian diduga menjadi foto pembantaian umat muslim oleh umat Budha di Rohingya? Sentimen kelompok dan politik identitas yang ditambah kebencian rasial membuat orang dapat menyebarkan kebohongan tanpa peduli akan kebenaran.

Dr. Rutledge juga menjelaskan bahwa ketika ada kabar buruk atau kabar tragedi seseorang merasa punya tanggung jawab moral untuk berbagi. Tanpa peduli apakah itu hoax atau tidak.

Di media sosial, orang merasa punya beban untuk berbagi penderitaan agar bisa merasa lebih baik. Juga pandangan bahwa jika tak menyebarkan berita duka tersebut, orang yang tak menyebar akan mengalami nasib buruk. Menyebarkan kabar tragedi, seperti penderitaan anak di Suriah, meski belum terkonfirmasi kebenaranya terasa lebih baik daripada hanya diam saja.

Orang-orang juga sangat rentan dengan bias konfirmasi dari berita yang beredar. Misalnya Anda mendapatkan sebuah broadcast tentang berita, lalu menyebarkannya dengan tambahan kata-kata “dari grup sebelah” sebagai tindakan preventif agar jika berita itu bohong, anda bisa berkilah, “bukan dari aku kok”.

Perilaku ini merupakan upaya lepas tangan dari tanggung jawab kebenaran. Informasi dari broadcast sangat susah diverifikasi dan dilacak siapa penyebar awalnya.

#IndonesiaDamai

No More Posts Available.

No more pages to load.