Divhumas Polri dan Polresta Barelang Adakan FGD Bersama Perangkat RT/RW Batam

oleh

BATAM (Batamraya.com) – Divisi Humas Polri bersama dengan Polresta Barelang hari ini, Kamis (19/7/2018) menggelar Focus Group Discussion (FGD) pertemuan di Rupatama Polresta Barelang dengan perangkat warga RT/RW dalam rangka Guna pencegahan Sejak dini terjadinya Terorisme, Radikalisme Intoleransi, ProKekerasan dan idiologi anti Pancasila dalam mewujudkan Kamtibmas yang aman dan Kondusif.

Dalam FGD tersebut dihadirkan nara sumber dari Anjak Media Divhumas Polri, Kemenag Kota Batam dan Dosen Fakultas Hukum UNRIKA.

WhatsApp Image 2018-07-19 at 12.42.35

Anjak Media Divhumas Polri Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Nugroho, SIK, M.Si mengatakan bahwa Tantangan bangsa Indonesia kini harus memperkuat tonggak-tongggak Kebangsaan yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945, Jiwa bhineka Tunggal ika, Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Nusantara.

“Tantangan bangsa Indonesia kini harus memperkuat tonggak-tongggak Kebangsaan .” kata Kombes Pol Sulistyo.

Kemudian, Ia mengungkapkan Sasaran pemetaan radikalisme adalah Mantan narapidana terorisme, Mantan teroris, Keluarga , Jaringan dan individu/kelompok Potensial.

“Kita harus mendeteksi bersama apakah ada paham radikal dilingkungan kita.” tegasnya.

Dari Sosial media juga banyak yang menebarkan paham-paham Radikal, oleh karena itu dia menginginkan masyarakat harus mengontrol penggunaan media sosial dan keluarganya agar terhindar dari paham yang membahayakan.

Sementara Kemenag Kota Batam Zulkarnain Umar, MH  menghimbau agar peran guru dapat menangkal paham radikal, berikan pemahaman yang menyatukan NKRI kepada muridnya.

WhatsApp Image 2018-07-19 at 12.43.10

Menurutnya, Paham radikal bisa masuk juga bisa disebabkan tidak bisa menghargai org lain atau agama lain. Karna dia beranggapan ajaran dia lah yang paling benar.

Selanjutnya dari dosen fakultas Hukum UNRIKA,  Rustam Efendi, SH, MH mengatakan paham radikalisme bisa terjadi karena ada rasanya Intoleransi.

Pola Penanganan dalam pencegahan paham radikalisme yakni dengan tindakan Preventif Pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat dan Kepolisian yang saling bekerjasama, serta dengan tindakan Represif yang dilakukan Oleh penegak Hukum apabila sudah menunjukan ke paham radikal.

Diakhir acara, para anggota FGD diperkenankan untuk bertanya jawab dan acara ditutup dengan foto bersama.

No More Posts Available.

No more pages to load.