Baintelkam Polri Laksanakan Joint Analyis Bidang Kamsus TA. 2020 di Polda Kepri

oleh

kamsus

BATAM, BATAMRAYA.COM – Mengangkat Topik “Memperkuat keutuhan dan kedaulatan NKRI” melalui kegiatan Joint Analysis Bidang Kamsus T.A 2020 di Gedung Lancang Kuning Polda Kepri, Jumat (31/1/2020) langsung oleh Kabaintelkam Polri Komjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kapolda Kepri Irjen Pol. Andap Budhi Revianto, SIK menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas karunia-Nya kegiatan ini dapat berlangsung.

“Kegiatan ini merupakan suatu momentum yang bermanfaat, mari kita perkuat dan kita jaga NKRI, Mari bersama ikuti acara ini dengan baik dan selamat datang di Polda Kepri,” ujar Kapolda Kepri.

Sementara itu, Kabaintelkam Polri menyampaikan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan pasca terjadinya kembali polemik di perairan Natuna Kepulauan Riau.

“Sebagaimana hingga saat ini, di Perairan Natuna Kepri kembali menjadi perhatian masyarakat secara luas, yang disebabkan kehadiran sejumlah kapal nelayan Tiongkok yang melakukan penangkapan ikan dengan dikawal kapal Coast Guard China, yang memasuki wilayah Perairan ZEE Indonesia (130 mil laut) sejak tanggal 10 Desember 2019 lalu,” ujarnya.

Dijelaskan, sesuai konvensi hukum laut PBB (UNCLOS) tahun 1982, Indonesia memiliki hak berdaulat atas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) diperairan 200 mil laut dari titik pangkal kepulauan, dan Indonesia berdaulat atas perairan hingga 12 mil laut dari titik pangkal kepulauan.

kamsus1

“Meski Kapal Coast Guard China berhasil diusir oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan militer Indonesia, namun mereka tetap mengklaim bahwa mereka memiliki hak di perairan tersebut dengan memakai Nine-Dash Line (sembilan garis putus-putus dengan titik-titik imajenier) di Laut China Selatan,” jelasnya.

Selain menggunakan dasar Nine Dash Line, China juga mengklaim Perairan Natuna sebagai wilayah penangkapan ikan tradisional nelayan China dengan mengacu pada batas wilayah China sejak zaman Dinasti Ming.

Tindakan nelayan dan pengawalan kapal Coast Guard China yang masuk ke Perairan Indonesia, merupakan ancaman besar terhadap keutuhan dan kedaulatan Negara Indonesia yang perlu dikaji dan diantisipasi.

“Untuk itu, guna menghadapi berbagai potensi ancaman yang mampu mengganggu keutuhan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia, maka Baintelkam Polri menyelenggarakan kegiatan ini,” tegas Jenderal Bintang tiga tersebut.

Turut hadir pada kegiatan ini, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 Laksamana Madya TNI Yudo Margono, S.E,M.M., Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif S.H., M.Hum., Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto S.IK., Kepala Kamla Zona Maritim Barat, Laksamana Pertama TNI Eko Muryanto, S.Sos., Wakapolda Kepri, Forkompinda Provinsi Kepri, Pejabat Utama Polda Kepri, Narasumber dan para peserta Joint Analysis.

No More Posts Available.

No more pages to load.