20 KK di Natuna Mengungsi Ramai-Ramai, Hindari Terpapar Virus Corona

oleh

takut terjangkit nvoc

NATUNA, BATAMRAYA.COM – Sejak minggu lalu, Pemerintah menetapkan Natuna sebagai lokasi karantina atau observasi 238 WNI dari Wuhan, China. Berdekatan dengan lokasi karantina tepatnya dekat hanggar Bandara Lanud RSA, masyarakat Penagi, mengungsi ramai-ramai untuk penyebaran wabah Virus Corona.

Diketahui, masyarakat Penagi yang lokasinya berjarak 1 km dari lokasi penampungan tempat observasi mengungsi ke rumah kerabatnya di seputar Kota Ranai. Puluhan rumah di Penagi ditinggalkan oleh penghuninya yang merasa kuatir bakal tertular Virus Corona.

“Semua mengungsi ada yang ke keluarga ke Ranai Darat dan Sedanau. Ada yang sekitar 20 KK (Kepala Keluarga) mengungsi,” kata Kardiman di Penagi, Minggu (2/2/2020).

Menurut Kardiman, warga mengungsi atas kesadarannya sendiri, serta bentuk dalam melindungi diri dan keluarga dari ancaman virus Corona.

“Apa lagi arah angin kini ke Penagi, kami semua was-was, kwatir sehingga kami mengungsi,” ungkapnya.

Ia juga menilai, Pemkab Natuna kurang peduli kepada masyarakat Penagi. Hal ini dikarenakan tidaknya adanya pemberitahuan tentang keamanan masyarakat Penagi yang sangat dekat dengan lokasi penampungan WNI dari Wuhan, China.

“Tidak ada pemberitahuan dari RT/RW dan pemerintah untuk menangulangi masyarakat di Penagi,” kilahnya.

Kardiman berharap Pemkab Natuna dapat mengatasi kekuatiran masyarakat Penagi dengan menberikan himbaun kepada masyarakat dan jaminan tidak terjangkiti Virus Corona.

Penduduk Penagi yang dihuni oleh 100 KK, yang terkenal sebagai pusat pertama perdagangan di wilayah Natuna, kini tampak sunyi dan mencekam. Sebagai kawasan pelabuhan, Penagi juga tidak tampak aktivitas seperti biasanya. Bahkan beberapa kedai kopi yang biasa menjadi pusat keramaian warga dalam bercengkerama kini tutup semua.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto usai menerima kedatangan WNI di Bandara RSA Natuna, langsung bertolak ke Jakarta untuk melakukan Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuman, Jakarta.

Salah satu hasil rapat terbatas, adalah menugaskan Menteri Kesehatan untuk berkantor di Natuna hingga proses karantina atau observasi selesai selama 14 hari.

No More Posts Available.

No more pages to load.