Seorang Nelayan Ditemukan Tewas, Dokter Tak Temukan Tanda Kekerasan

oleh

nelayan tewas

NATUNA, BATAMRAYA.COM – Seorang warga Air Buluh Desa Cemaga Tengah Kecamatan Bunguran Selatan berinisial SA (60), dinyatakan hilang Sabtu (4/4/2020) pagi. Ia justru ditemukan tewas setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian. Jenazahnya ditemukan sekitar pukul 09.30 wib.

Sebelumnya, SA dilaporkan pihak keluarga kepada Kepala Desa Setempa hingga akhirnya ke polisi.

Fauzi, adik kandung SA mengatakan, kakaknya meninggalkan rumah pada pukul 02.00 wib dini hari. Waktu tersebut merupakan saat air laut surut dan ia biasa menjaring ikan. Namun sampai pada pukul 06.30 wib sabtu pagi, SA tak kunjung kembali kerumah.

Fauzi dan anaknya menuju pantai di tempat SA biasa menjaring ikan. Mereka hanya menemukan peralatan jaring, ransum dan hasil ikan tangkapan yang sudah tersusun rapi, seakan hendak dibawa pulang.

Curiga dengan hal tersebut Fauzi lalu meminta bantuan masyarakat setempat dan melaporkan hilangnya SA kepada Kepala Desa Cemaga Tengah.

Setelah dilakukan pencarian, tim penyelam akhirnya menemukan SA sekitar pukul 09.30 wib sekitar 1 km dari tempat ditemukannya peralatan jaringnya, tak jauh dari Pantai Tanjung Semedang.

Pihak Puskesmas Cemaga yang melakukan pemeriksaan medis tidak menemukan tanda tanda kekerasan dan kejanggalan di tubuh pria tersebut. Mereka menyarankan pihak keluarga untuk melakukan proses autopsi guna mengetahui penyebab kematian.

dr. Suharto yang bertugas meneriksa jenazah mengatakan tidak ada tanda tanda kekerasan ataupun sengatan dan gigitan binatang laut.

“Dari kekakuan mayat dan keruhnya kornea matanya, diperkirakan sudah sekitar 4 jam meninggal. Dan dugaan sementara dalam kondisi kedinginan,” ujar dr Suharto.

Pihak keluarga menolak untuk autopsi dengan alasan tidak menemukan kejanggalan dari kematian SA. Mereka mengikhlaskan kepergian korban.

No More Posts Available.

No more pages to load.