Selama Pandemi Covid-19, Batam Tetap Ekspor Hasil Perikananan ke Sejumlah Negara

oleh

ekspor ikan

BATAM, BATAMRAYA.COM – Walaupun berada di tengah pendemi Covid-19, kegiatan ekspor produk perikanan dari Kota Batam ke beberapa negara tetap berjalan.

Walaupun memang volume ekspor yang berjalan tersebut sedikit terkoreksi karena penurunan permintaan dan suplai barang dari daerah lokal lain di Indonesia.

Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Anak Agung Gede Eka Susila mengakui pihaknya masih bersyukur bisa menjaga stabilitas gerak ekspor tersebut. Konsistensi ini diharapkan masih bisa terjaga dan kembali optimal setelah pandemi Covid-19 ini selesai.

Terhitung sejak Januari hingga 16 Mei 2020 ini, tercatat volume ekspor hasil perikanan Kota Batam mencapai 2.329,64 ton untuk Komoditi Mati dan 340.131 ekor ekspor Komoditi hidup.

Dengan total nilai mencapai Rp 93,88 miliar.

“Ekspor kita masih bisa berjalan, ekspor utama kita ekspor ke Singapore, China, Vietnam dan Jepang,” ujar Agung, Rabu (20/5/2020).

Agung tidak merinci perbandingan ekspor saat ini dengan tahun 2019 lalu.

Namun ia menjelaskan kondisi 2019 berjalan baik karena arus masuk barang dari luar daerah untuk diekspor melalui Batam.

Kasubsi Wasdalin Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Dwi Sulistiyono menjelaskan, sepanjang 2019 lalu, frekuensi ekspor produk perikanan melalui wilayah kerja (Wilker) SKIPM Batam menyentuh angka 3.145 kali dengan total nilai ekspor sebesar Rp 379.666.749.326.

Komoditas produk perikanan yang diekspor, kelompok ikan konsumsi segar/beku menjadi yang tertinggi dengan volume sebesar 4.650.600 kg atau senilai Rp.331.057.791.941,-. Disusul komoditas ikan konsumsi hidup dengan volume sebanyak 1.202.882 ekor dengan nilai ekonomis Rp 43.883.479.315.000,-.

Untuk ekspor ikan hias sendiri tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebanyak 2.554 ekor. Sedangkan berdasarkan nilai ekonomisnya, ekspor tertinggi terjadi pada bulan Mei senilai Rp 41,831 miliar.

Sumber: Tribunnews

No More Posts Available.

No more pages to load.