Pusdokkes Polri Adakan Pelatihan DVI Dalam Melaksanakan Identifikasi Korban Bencana Secara PROMOTER

oleh

BATAM (Batamraya.com) – Sebanyak 80 Peserta akan menjalani kegiatan pelatihan Disaster Victim Identification (DVI), Rabu (27/9/2017) di Graha Lancang Kuning Polda Kepri.

Dalam kegiatan Pembukaan Pelatihan DVI yang berlangsung hari ini pada pukul 08.45 wib, dibuka oleh Kapolda Kepri dengan mengusung tema “Melalui Pelatihan DVI Kita Wujudkan Personil Yang Profesional Moderen Terpecaya Dalam Melaksanakan Identifikasi Korban Bencana.” Kegiatan ini dihadiri oleh Irwasda Polda Kepri, Para Pejabat Utama Polda Kepri, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Dan Kota Batam, BPBD Kota Batam, Basarnas Kota Batam, Dinas Sosial Kota Batam, Danlanal Batam, Rumah Sakit Ban Angkatan Darat dan Ketua Tim DVI Beserta Anggota Instruktur Pelatihan.

WhatsApp Image 2017-09-27 at 11.04.20

Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian,MH mengatakan dalam sambutannya bahwa secara geografis, Indonesia merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana, yang dapat terjadi hampir seluruh wilayah yang terkadang menelan korban yang tidak sedikit baik nyawa ataupun harta benda.

“Demikian pula halnya dengan provinsi kepri yang memiliki luas 251.810,71 km yang sebagian besar 94% merupakan perairan dan 4% terdiri dari gugusan kepulauan, yang mana kondisi geografis ini rentan terhadap bencana, terutama bencana alam seperti gelombang pasang, perubahan arah angin, angin putting beliung, banjir, tanah longsor dan lain-lain.” Ujar Kapolda Kepri

“Selain itu, provinsi Kepri juga berpotensi bencana karena perbuatan manusia seperti kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal laut maupun ancaman becana ledakan bom oleh pelaku teroris yang masih menjadi ancaman serius.” Lanjutnya.

WhatsApp Image 2017-09-27 at 11.04.29

Kapolda Kepri juga mengingatkan seperti bencana yang pernah terjadi di provinsi Kepri dan sudah ditangani tim DVI Polda Kepri yang bekerjasama dengan instansi terkait telah terjadi 6 kasus besar sejak tanggal 16 Desember 2016 hingga 23 Januari 2017.

“Dari kejadian-kejadian tersebut relatif keadaan korban sulit dikenali, maka penting dilakukan identifikasi dalam hal ini proses DVI (Disaster Victim Identification) untuk dapat memastikan identitas dari masing-masing korban. mengingat ini terkait dengan aspek hak asasi manusia, pemastian kematian seseorang secara resmi dan yuridis, kepentingan administratif, kepentingan klaim dalam hukum perdata / pidana, klaim asuransi dan sebagai awal dari proses penyidikan.” Terangnya.

WhatsApp Image 2017-09-27 at 10.59.23

Kapolda Kepri menuturkan Setiap fase dalam DVI mengacu pada stándar interpol (internasional) yang mulai dari fase olah tkp, ante mortem, post mortem, fase rekonsiliasi hingga fase debrifing.

“Melalui pelatihan DVI ini saya berharap kepada semua peserta untuk bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, sehingga mampu menyerap setiap materi yang disampaikan, dan pada akhirnya mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki pada situasi yang nyata di lapangan.” Tutupnya.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini meliputi seluruh perwakilan Urkes Polres Jajaran Polda Kepri dan 13 perwakilan lainnya meliputi Rumkit Embung Fatimah, Rumkit Awal Bros, Rumkit Otorita Batam, Rumkit BAN AD, Basarnas, Danlanal (urkes), Dinsos, Dinas BPBD, PMI, Warcap Batam, Dinkes Provinsi, Dinses Kota dan Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari kedepan.

No More Posts Available.

No more pages to load.