Perbedaan Vaksin dan Antivirus untuk Lawan Corona

oleh

vaksin antivirus

BATAMRAYA.COM – Pandemi Covid-19 akibat infeksi virus SARS-CoV-2 masih berlangsung sampai saat ini. Sejumlah perusahaan berlomba untuk menciptakan vaksin dan antivirus yang cocok untuk mengatasi penyakit tersebut.

Beberapa perusahaan bahkan telah masuk ke tahap pengujian klinis vaksin dan antivirus yang sedang dikembangkannya guna melawan Covid-19. Mereka berharap produknya dapat segera didistribusikan

Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto mengatakan vaksin dan antivirus merupakan dua hal yang berbeda. Dia berkata vaksin digunakan untuk tujuan pencegahan

“Vaksin digunakan untuk tujuan profilaksis, mencegah agar suatu penyakit tidak terjadi,” ujar Wien kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/5).

Vaksin untuk SARS-CoV-2 misalnya, dia mengatakan dapat berupa mRNA, DNA, protein sub-unit, vektor DNA yang dapat membentuk partikel virus yang dapat bereplikasi maupun tidak. Selain itu, vaksin bisa berupa virus yang diinaktifkan atau virus yang telah dilemahkan.

Sedangkan antivirus, dia menyampaikan digunakan untuk tujuan pengobatan. Dia berkata antivirus mencegah agar virus tidak dapat lagi masuk ke dalam sel atau agar tidak dapat bereplikasi, sehingga jumlahnya tidak semakin banyak.

Wien menjelaskan antivirus dapat berupa senyawa, peptida atau antivirus yang dapat menghambat pengikatan virus dengan reseptornya, misalnya ACE2 untuk virus SARS-CoV-2.

Selain itu, dia menyebut antivirus dapat pula berupa senyawa-senyawa yang dapat menghambat enzim-enzim yang terlibat dalam proses replikasi virus, seperti remdesivir misalnya.

“Beberapa yang dikategorikan sebagai antivirus, seperti interferon alfa dan beta, berfungsi dalam meningkatkan respons kekebalan tubuh yang dapat mencegah agar virusnya tidak semakin banyak atau bahkan melenyapkan virus,” ujarnya.

Sumber: CNN Indonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.