Mengenal Tari Persembahan Khas Melayu

oleh

BATAM (batamraya.com) – Seni tari merupakan ungkapan keindahan yang dituangkan dalam media gerak. Selain mengandung keindahan, gerak dalam tari juga mengandung makna-makna yang kemudian diproses menjadi pesan.

IMG_3028-300x300

Di wilayah Kepulauan Riau sangat kental akan budaya melayu dan budaya ini juga mempunyai adat untuk menyambut tamu dengan tarian yang khas tersendiri.

Tari makan sirih atau yang lebih dikenal dengan sebutan tari persembahan merupakan tari Melayu Klasik yang sering ditampilkan dalam acara menyambut tamu agung atau tamu kehormatan. Tari yang tercipta pada tahun 1957 ini memiliki makna yaitu sebagai ucapan terima kasih yang tulus kepada tamu yang datang dan sebagai tanda bahwa orang Melayu sangat menghargai kekerabatan. Ciri khas dari tarian ini adalah identik dengan pengajuan tepak sirih kepada orang atau tamu yang dihormati untuk memakan sirih yang diberikan.

Menurut Haji Tengku M. Lah Husny (2001) mengatakan bahwa Tari Makan Sirih atau Tari Persembahan sering dipertunjukkan dalam acara acara besar untuk menyambut tamu. Oleh karena itu, tari ini disebut juga Tari Persembahan Tamu. Adanya tari untuk penyambutan tamu ini menandakan bahwa orang Melayu sangat menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.

Tari persembahan merupakan tari Melayu yang biasa dipentaskan untuk menyambut kedatangan tamu agung. Tari ini dibawakan oleh 5-8 orang perempuan. Gerak tari persembahan sangat sederhana, bertumpu pada gerakan tangan dan kaki. Gerakan menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu yang datang.

Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut dengan baju kurung teluk belanga. Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga. Sementara, bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.

12826106_784084151735033_681309168_n

Tari persembahan dipentaskan dengan iringan musik Melayu yang bersumber dari perpaduan antara suara marwas, biola atau fill, gendang, gambus, dan akordion. Suara akordian merupakan unsur yang penting dalam musik Melayu, mengingat suara tersebut yang menjadi kekhasan musik Melayu.

Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti oleh tamu yang lain.

Dalam Budaya Melayu, sirih bukan hanya sekadar benda. Sirih juga menjadi media perekat dalam pergaulan. Melalui tarian, masyarakat telah menunjukkan kesadaran bahwa manusia saling berhubungan dengan manusia lainnya. Kesadaran sosial tersebut kemudian mampu menumbuhkan komunikasi yang baik, saling menghargai, dan menghormati terhadap sesama manusia. (Ev-IK)

No More Posts Available.

No more pages to load.