Kenali Beda Batuk Gejala Alergi dan Infeksi Virus Corona

oleh

batuk ilustrasi

JAKARTA, BATAMRAYA.COM – Terkait Covid-19, kita tentunya mengetahui salah satu gejala yang umum dialami penderita alergi dan infeksi virus corona (Covid-19) yakni batuk. Tapi terdapat beda antara gejala batuk karena alergi dan infeksi virus corona.

Ahli alergi dan imunologi dari Chicago Allergy Center, Juanita Mora mengungkapkan, batuk memang menjadi gejala alergi musiman yang juga terjadi pada orang dengan Covid-19. Namun keduanya memiliki proses dan gejala penyerta yang berbeda.

“Gejala alergi biasanya termasuk mata gatal, hidung tersumbat, tetesan cairan dari hidung, bersin, dan batuk basah dengan dahak,” terang Juanita Mora seperti dikutip dari laman American Lung Association.

Sedangkan gejala batuk pada Covid-19 kemungkinan juga diikuti demam, batuk kering, tubuh menggigil, nyeri atau rasa sakit pada tubuh dan kehilangan indra perasa atau pembau. Mora meyakinkan, tingkat risiko penularan tak bakal langsung naik hanya karena seseorang memiliki alergi atau asma.

“Sebenarnya alergi boleh jadi merupakan salah satu mekanisme perlindungan dari Covid-19. Selain itu obat alergi yang diminum sesuai resep juga tak akan menekan sistem kekebalan tubuh atau membuat orang lebih berisiko mengalami komplikasi Covid-19,” jelas Mora yang juga merupakan sukarelawan untuk American Lung Association.

Dalam kesempatan berbeda, senada disampaikan Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Budi Setiabudiawan. Alergi menurut Budi, merupakan respons sistem imun yang tak normal untuk mengenali bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh tertentu, tapi sebenarnya bisa jadi tak berbahaya bagi orang lain.

Ia pun menerangkan cara mengenali beda gejala batuk dan pilek pada anak yang mengalami alergi dengan infeksi. Terlebih di tengah masa pandemi infeksi virus corona (Covid-19).

“Covid-19 kan infeksi. Kalau di saluran napas bisa batuk, pilek, karena alergi atau infeksi? Untuk membedakannya, perhatikan ada tidaknya demam,” tutur profesor Budi.

Gejala batuk pada infeksi biasanya lebih sering muncul pada pagi dan malam hari. Selain itu batuk pada gejala infeksi akan disertai dahak atau ingus yang kental dan berwarna.

“Kalau alergi, biasanya tidak disertai demam. Kejadian batuk-pileknya terutama pada malam hari dan biasanya dahak atau ingusnya bening, tidak berwarna,” tambah Budi.

Dikutip dari laman kesehatan WEB MD, batuk pada alergi biasanya terjadi kadang-kadang sementara pada infeksi akan terjadi lebih sering atau intens.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 30-40 persen penduduk dunia mengalami alergi. Beberapa di antaranya mengalami alergi makanan, salah satunya alergi susu sapi.

Sumber: CNNIndonesia

No More Posts Available.

No more pages to load.