Kadinkes Kepri Sebut 15 Warga Batam yang Dikarantina Bukan Suspect

oleh

kadinkes kepri

BATAM, BATAMRAYA.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana menyebutkan 15 warga Batam yang kontak langsung secara dekat (close contact) dengan WN Singapura masih berstatus orang dalam pengawasan (OPD).

Tjetjep menolak jika 15 warga Batam tersebut dikatakan suspect. Adapun penyebutan suspect Covid-19 ini ditegaskannya apabila seseorang, telah menunjukkan gejala berupa: demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak napas.

Namun sampai saat ini 15 warga Batam tersebut tidak menunjukkan gejala Covid-19. “Semuanya masih dalam kondisi sehat,” kata Tjetjep.

Kendati demikian, pihaknya tetap menunggu uji spesimen laboratorium terhadap 15 warga Batam tersebut. Sampel swab yang merupakan cairan dari bagian hidung atau tenggorokan pasien sudah diambil dan dikirimkan ke Jakarta pada sore tadi.

“Diperkirakan tiga hari kedepan hasilnya akan keluar,” kata Tjetjep.

Sebelumnya diberitakan, dua kasus Covid-19 di Singapura memiliki riwayat perjalanan ke Batam selama tiga hari.

Seorang WN Singapura, VP sebelumnya dikonfirmasi sebagai kasus ke 103 dan asisten rumah tangganya (ART) merupakan warga negara Myanmar sebagai kasus 104.

Gawatnya VP sebelumnya sempat ke Batam dan kontak dengan beberapa orang. Ia juga dikabarkan pergi ke mal dan pasar di Batam. Saat ini Dinkes Provinsi Kepri sedang melacak nama-nama orang yang sekapal dengannya saat menuju Batam pada 20 Februari lalu.

Sementara beberapa orang yang diketahui kontak langsung secara dekat dengan VP sudah dikarantina. Total warga di Batam yang dikarantina sesuai standar WHO itu ada 15 orang. Dalam dua pekan ke depan, kesehatan mereka akan dipantau sambil menunggu hasil uji lab spesimen swab yang telah dikirim ke Jakarta.

No More Posts Available.

No more pages to load.