Hujan Buatan di Batam, Simak Proses Terjadi dan Manfaatnya

oleh

hujan buatan ilustrasiilustrasi

BATAM, BATAMRAYA.COM – Beberapa hari belakangan, Kota Batam dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Peristiwa ini diyakini orang-orang bahwa hujan yang kerap mengguyur Kota Batam karena adanya hujan buatan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara soal hujan buatan ini.

Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas l Hang Nadim Batam Suratman menjelaskan, hujan dibuat dengan proses fisika. Hujan buatan ini dibuat oleh manusia dengan teknik

Cara membuat hujan ini adalah dengan penyemaian awan atau yang dikenal dengan cloud seeding.

Cloud seeding ini membuat awan menggumpal dan di semai sehingga akan memberikan efek berupa turun hujan.

“Misalnya, di atas langit permukaan Dam Duriangkang ada gumpalan awan rendah. Nah, pada kondisi ini disuntikan suatu zat. Sehingga, awan itu turun menjadi cairan air yang disebut hujan. Dan kondisi ini pun, efektif hanya satu jam saja. Nah untuk awan yang tinggi dipakai cairan garam. Jadi hujan buatan bukan seluruh Batam ini hujannya. Tapi ada titik tertentu saja yang awannya lebih banyak,” jelas Suratman.

Ia meminta agar masyarakat tidak terkecoh dengan isu hujan buatan. Sebab kata Suratman, efek hujan ini pasti ada banjir.

Jangan sampai ada judul hujan buatan lalu ada banjir, yang disalahkan adalah orang mengundang hujan buatan.

“Jadi tidak seperti itu. Ada awan baru dipancing. Juga tidak ada hubungannya dengan pawang hujan. Karena hujan buatan adalah ilmiah secara fisika. Jadi masyarakat tahu juga. Jangan nanti banjir, lalu disalahkan yang undang hujan buatan. Bukan begitu konsepnya,” ujarnya.

Ia mengatakan, Juni ini memang curah hujan cukup tinggi di Kepri. Sebab kata dia, penyebabnya ada pergeseran cuaca.

Puncak hujan sedianya adalah Mei lalu. “Tapi bergeser ke Juni ini. Hari ini (Selasa) arah angin dominan dari Selatan dan Barat daya ke Utara. Kecepatan angin antara 5-30 km/jam.Temperatur 23-30 derajat, masih kondusif bagi dunia penerbangan,” terangnya.

Adapun cara manusia membuat hujan buatan ini melalui proses fisika yang dilakukan adalah dengan melibatkan proses tumbukan dan penggabungan kemudian diolah dengan proses pembentukan es atau ice nucleation. Kemudian pemilihan awan yang memiliki kandungan air yang cukup banyak.

Hal ini berfungsi agar massa yang ditambahkan cukup untuk menurunkan hujan ke permukaan Bumi yang memberikan dampak positif bagi kehidupan makhluk hidup.

Manfaat dari hujan buatan disesuaikan dengan tujuan pembuatan hujan tersebut. Ada beberapa manfaat dari hujan buatan antara lain adalah sebagai berikut:

  • Menyirami tanaman
  • Mengisi sumber air
  • Mengairi sawah
  • Menyejukkan tempat
  • Mengatasi kebakaran hutan

Mengenai terjadinya hujan, semua bisa dijelaskan secara ilmiah. Sudah dikatakan sebelumnya bahwa terjadinya hujan dipengaruhi oleh berbagai macam elemen, seperti suhu udara, air dan juga panas matahari. Tanpa adanya panas matahari maka tidak akan bisa terjadi hujan. Terjadinya hujan ini melewati beberapa tahapan.

Tahapan- tahapan proses terjadinya hujan antara lain sebagai berikut:

  1. Pemanasan

Pemanasan ini terjadi karena adanya sinar matahari. Sinar matahari yang menyinari Bumi akan mengenai permukaan Bumi. Bagian yang paling panas atau paling banyak terkena sinar matahari adalah daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa.

2. Penguapan

Setelah di panaskan maka benda akan mengalami berbagai macam perubahan. Untuk benda cair, ketika dipanaskan maka akan mengalami penguapan. Penguapan ini akan melanda bagian perairan dari permukaan Bumi sehingga bagian- bagian perairan seperti macam-macam laut, danau, sungai (baca: ekosistem sungai), waduk, danau, dan lain sebagainya akan mengalami penguapan.

3. Terbentuknya awan

Setelah bagian- bagian perairan di Bumi menguap karena dipanaskan, selanjutnya akan timbul uap- uap air. Uap air ini berasal dari air yang dipanaskan. Oleh karena uap air ini banyak maka kemuadian akan berkumpul menjadi satu.

Selanjutnya, akibat adanya tekanan udara dan juga angin, maka uap air yang dihasilkan tersebut naik ke atas. Dan uap air yang mengumpul di atas ini akan bersatu dan menggumpal menjadi sebuah awan.

4. Turun hujan

Setelah terjadi gumpalan awan yang cukup besar, kemudia uap air yang terkandung di dalam awan tersebut menjadi jenuh. Kejenuhan ini dikarenakan adanya faktor suhu dan sebagainya. Kemudian setelah awan menjadi jenuh, uap air yang ada di dalam awan akan turun ke permukaan Bumi dalam wujud butiran- butiran air.

Butiran- butiran air inilah yang disebut dengan hujan. Hujan akan membasahi sebagian permukaan Bumi yang ternaungi oleh awan tersebut.

Sumber: Tribunnews

No More Posts Available.

No more pages to load.