FESTIVAL PULAU PENYENGAT (FPP)

oleh

masjid pulau penyengat

Tanjungpinang (BatamRaya.com): Kementrian pariwisata tidak habis akal untuk menarik wisman dari berbagai mancanegara. Kali ini targetnya adalah kota Tanjungpinang Kepulauan Riau tepatnya di Pulau Penyengat dengan membuat Festival Pulau Penyengat (FPP).

Melalui festifal tersebut pemerintahan melalui Kementerian Pariwisata menargetkan 10.000 wisatawan mancanegara “Enam Negara sudah merespon positif , mereka hendak partisipasi peserta ” ujar Menpar Arif Yahya.

Enam Negara yang di maksud adalah Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Filipina, Australia dan Thailand akan mengirimkan perwakilan untuk mengikuti (FPP) tidak hanya dari mancanegara informasi yang dihimbun dari dalam negri pun kemungkinanan hamper seluruh provinsi mengirimkan kontingennya untuk ikut serta dalam festival Pulau Penyengat.

“ada 170 orang, mungkin bisa lebih dari itu. Letak geografi menguntungkan tanjung pinang yang berdekatan dengan Negara tetangga seperti Malaysia dan singapura” lanjut Menpar.

Pulau penyengat sebagai icon utama dalam Festival Pulau Penyengat sampai dengan sekarang masih lengkap dengan situs-situs penginggalan sejarah kerajaan Riau, Lingga, Johor, masjid, istana, gedung mesiu makam pahlawan nasional di bidang sastra sampai makam pejuang saat melawan penjajah belanda masih ada di sana “tujuan ini untuk memperkenalkan destinasi pariwisata. Sekali melihat lebih baik dari pada seribu kali mendengar” lanjut arief

Kepala dinas pariwisata Prov. Kepri Guntur Sakti mpaikan pelaksanaan FPP juga menghadirkan lomba membaca syair Gurindam 12, baca puisi, cerdas cermat pantun, penyajian sejarah, gasing, melukis, klinik sastra, seminar kebudayaan, lomba jong, sampan layar, dayung, renang tradisional, pukul bantal, tambat itik, layang-layang dan renang, juga ikut digelar.

“Peserta FPP akan dibagi ke beberapa titik. Lomba ngambat itik, sampan layar, pukul bantal, kuliner, layang-layang dan fashion show akan dipusatkan di kawasan Balai Adat,” ucap Guntur.

Pendukung acara seperti lomba fotografi, kuliner, fashion show busana Melayu, dan cerita rakyat juga tersedia. Khusus seminar kebudayaan yang diusung dalam festival ini akan membedah Gurindam 12 karya Raja Ali Haji, pahlawan nasional di bidang sastra.

. “Lomba Jong akan digelar di Kampung Bulang. Lomba gasing di Kampung Datuk. Untuk fotografi, pompong hias dan becak hias di wilayah lain yang berdekatan dengan Kampung Bulang,” lanjut Guntur. (ig)

No More Posts Available.

No more pages to load.