Cara Mengatasi Maag yang Aman dan Ampuh

oleh

sakit maag

BATAM, BATAMRAYA.COM – Dalam istilah medis, maag disebut dengan dispepsia. Maag sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala dari gangguan lambung, seperti GERD, infeksi lambung, radang lambung atau gastritis, dan tukak lambung.

Munculnya gejala maag juga sering kali disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya kebiasaan mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, merokok, konsumsi minuman beralkohol dan kopi, serta masalah psikologis, seperti stres berat, depresi, dan gangguan cemas.

Untuk mengatasi maag, berikut simak sejumlah obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi maag:

1. Antasida

Antasida merupakan obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung serta mencegah risiko iritasi pada lambung dan kerongkongan. Ada beberapa jenis obat golongan antasida yang umum digunakan antara lain kalsium karbonat, aluminum hidroksida, magnesium hidroksida, simethicone, dan sodium bikarbonat.

2. Hreceptor antagonist (H2RA)

H2RA merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung. Jenis obat-obatan yang termasuk golongan H2RA meliputi cimetidinefamotidinenizatidine, dan ranitidine.

3. Proton pump inhibitors (PPI)

Sama seperti H2RA, obat golongan PPI juga berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung. Obat golongan PPI juga cukup efektif untuk mengatasi gejala maag dan nyeri ulu hati.

Obat-obatan yang termasuk golongan PPI meliputi omeprazolelansoprazolerabeprazolepantoprazole, dan esomeprazole.

4. Antibiotik

Obat antibiotik hanya digunakan untuk mengobati maag yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori pada lambung. Ada beberapa jenis antibiotik yang dapat diresepkan dokter untuk mengobati maag akibat infeksi lambung di antaranya amoxicillinclarithromycinmetronidazoletetracyclinetinidazole, dan levofloxacin.

5. Prokinetik

Obat ini membantu mengatasi maag dengan cara mempercepat proses pengosongan lambung. Beberapa jenis obat yang termasuk golongan obat prokinetik adalah bethanechol dan metoclopramide.

6. Obat gastroprotektor

Obat golongan gastroprotektor bekerja dengan cara melapisi dan melindungi dinding lambung dari iritasi. Selain untuk mengobati maag, obat ini juga digunakan untuk mendukung proses pemulihan kerusakan lambung. Contoh obat yang termasuk obat gastroprotektor adalah sukralfat.

Selain penggunaan obat-obatan medis, maag juga dapat diatasi dengan beberapa cara berikut ini:

Mengatur Pola Makan

Untuk mengatasi maag, Anda disarankan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun lebih sering. Biasakan juga untuk tidak langsung berbaring setelah makan dan tunggu setidaknya 2–3 jam sebelum berbaring.

Selain itu, hindari mengonsumsi makanan pedas dan makanan yang terlalu asam, seperti tomat dan jeruk. Hindari pula minuman bersoda, kafein, dan minuman beralkohol, serta makanan pemicu sakit maag seperti cokelat dan mint.

Mengubah kebiasaan

  • Tidak merokok
  • Tidak banyak minum bila sudah larut malam
  • Rutin berolahraga
  • Tidak langsung berolahraga segera setelah makan
  • Tidak mengenakan pakaian ketat yang dapat menekan lambung dan memicu penyakit asam lambung
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan yang bisa menyebabkan iritasi pada lambung, seperti obat antiinflamasi non-steroid (OAINS)

Mengelola stres

Jika maag disebabkan oleh stres, dokter juga akan menganjurkan meditasi, latihan relaksasi, dan konseling, selain memberikan obat-obatan untuk mengatasi maag.

Namun, bila maag yang Anda alami dipicu oleh masalah psikologis yang lebih serius, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani psikoterapi dan menggunakan obat-obatan untuk mengatasi masalah psikologis tersebut.

Maag yang tidak diobati bisa menjadi semakin parah dan menimbulkan komplikasi serius, seperti perdarahan lambung, luka pada dinding lambung, kebocoran lambung, bahkan kanker lambung.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasikan dengan dokter jika mengalami sakit maag yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu, Apalagi jika sampai menyebabkan penurunan berat badan, mual dan muntah, tubuh terasa lemas, sulit mengunyah, BAB hitam, sesak napas, atau nyeri dada.

Sumber: Alodokter

No More Posts Available.

No more pages to load.