Budaya Politik

oleh

Pengertian-Budaya-Politik-6-800x428

Batamraya.com – Budaya politik (political culture) hampir bisa dipastikan adalah aspek reformasi politik yang tidak berkembang signifikan sepanjang masa transisi dan konsolidasi demokrasi Indonesia. .

Berbagai aspek budaya politik, seperti sikap, kepercayaan, dan sentimen, yang menciptakan tatanan dan makna pada proses politik sering tidak cocok dengan demokrasi. Budaya politik yang juga terkait asumsi dan tata aturan yang membentuk perilaku politik dalam sistem politik acap kali tidak selaras dengan demokrasi.

pemilu cenderung kian menjadi rutinitas. Di luar kerutinan, hanya ada ketegangan dan peningkatan suhu politik. Penyebabnya sering bukan murni politik, melainkan karena penggunaan dan penyalahgunaan (used and abused) isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam kontestasi politik. Padahal, isu SARA tidak hanya divisif, tetapi juga membuat merosotnya kualitas demokrasi.

 Kualitas demokrasi terkait tidak hanya dengan pemilu yang dilaksanakan regular. Ada faktor lain yang membuat meningkatnya kualitas demokrasi, terutama budaya politik yang semestinya kompatibel dan memperkuat demokrasi.

Antonio Gramsci pernah berargumen (1971,1985) tentang budaya politik sebagai budaya yang dalam (deep culture), ideologi, dan mentalitas. Akan tetapi, budaya politik (yang tidak kondusif) juga dapat menghalangi pertumbuhan demokrasi berkualitas. Oleh karena itu, perlu penyadaran tentang pengembangan budaya politik demokrasi di setiap lapisan masyarakat yang terlibat dalam proses politik.

No More Posts Available.

No more pages to load.