Bawaslu Kepri Upayakan Tak Ajukan Penambahan Anggaran Pilkada Serentak 2020

oleh

bawaslu kepri

TANJUNGPINANG, BATAMRAYA.COM– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Riau mengupayakan tidak meminta anggaran lagi ke pemerintah setempat untuk penyelenggaraan Pilkada di masa pandemi Covid-19.

Komisioner Bawaslu Kepri, Indrawan mengatakan, pihaknya berupaya meminimalisir penggunaan anggaran Pilkada mengingat Pemda juga sedang kesulitan anggaran dalam menangani Covid-19.

Berbagai kegiatan sosialisasi pengawasan Pilkada dalam pertemuan di hotel dan lainnya, ditiadakan. Namun kegiatan itu tetap dilaksanakan melalui virtual.

Kegiatan peningkatan sumber daya manusia di Bawaslu Kepri juga tidak dilaksanakan dalam ruangan, melainkan secara virtual dengan memanfaatkan aplikasi berbasis dalam jaringan.

Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual dapat menghemat anggaran. “Kami masih melakukan restruktur anggaran. Banyak anggaran yang dipangkas, yang kemudian dapat digunakan untuk kegiatan lain yang penting, seperti pengadaan alat pelindung diri untuk petugas pengawas di lapangan,” ujarnya di Tanjungpinang, Kamis (11/6/2020) seperti dilansir laman resmi Diskominfo Kepri.

Indrawan mengatakan, Pemprov Kepri menetapkan anggaran untuk Pilkada Kepri yang dikelola Bawaslu Kepri sebesar Rp 49 miliar. Bawaslu Kepri menggunakan anggaran tersebut sebelum pandemi Covid-19 tidak mencapai Rp10 miliar.

Bawaslu Kepri potensial mengembalikan anggaran Pilkada kepada Pemprov Kepri lantaran banyak kegiatan yang dilaksanakan, namun anggaran yang digunakan dapat dipangkas.

“Kami justru akan mengembalikan sisa anggaran berdasarkan hasil pembahasan restruktur anggaran. Ini juga sebagai bentuk tekat kami membantu Pemprov Kepri yang menghadapi masa-masa sulit dalam menangangi Covid-19,” tuturnya.

Anggaran pengawasan yang dikelola Bawaslu Kepri bukan hanya untuk Bawaslu Kepri, melainkan juga Bawaslu Tanjungpinang. Tanjungpinang tidak menyelenggarakan Pilkada serentak, melainkan penyelenggara pemilunya melaksanakan Pilkada Kepri 2020 di kota itu.

“Kalau memang memungkinkan kami akan meminta masker, hand sanitizer, sarung tangan, pelindung wajah dan cairan disinfektan kepada Pemprov Kepri sehingga kami tidak perlu mengadakannya lagi,” ucapnya.

Sumber: Batamtoday

No More Posts Available.

No more pages to load.