Anti Klimaks Buntut Janji Palsu Ex-Officio Kepala BP Batam, Jadi Rajagukguk Gelar Aksi Tunggal

oleh

jadi-rajagukguk6.jpg

BATAM, BATAMRAYA.COM – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam, Jadi Rajagukguk, melakukan aksi tunggal di depan kantor BP Batam, Senin (6/1/2020) pagi tadi. Aksi ini pun menjadi perbincangan hangat masyarakat hingga pejabat di Kota Batam. Jadi bahkan tidak peduli meski banyak yang mengatakan dirinya seperti orang gila.

Jadi menegaskan bahwa aksinya tersebut didasari pribadi yang telah anti klimaks karena melihat tidak ada realisasinya janji-janji Wali Kota Batam Muhammad Rudi sebagai ex-officio Kepala BP Batam.

“Saya terima disebut gila karena saya sudah anti klimaks. Setiap manusia itu memiliki gebrakan masing-masing, mereka akan bergerak apabila sudah anti klimaks dan melakukan aksi di depan publik,” kata Jadi.

Berikut tiga poin tuntutan yang akan disampaikan ketika tepat 100 hari Kepala BP Batam menjabat ex-officio, yakni:

  1. Menganggap 100 hari menjabat ex-officio tidak ada gebrakan signifikan dari Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. Hal ini terutama menyangkut janji pembebasan Uang Wajib Tahunan (UWT).
  2. Memohon agar Presiden Jokowi, mencabut PP 62 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 46 Tahun 2007 tentang Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
  3. Menuntut kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (K-PBPB/Free Trade Zone (FTZ) Batam diperkuat.

Jadi menegaskan bahwa poin pertama jelas, apabila Kepala BP Batam tidak mampu agar mundur dari jabatannya.

“Sesuai dengan Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor: 46 Tahun 2007, tentang K-PBPB Batam selama jangka waktu 70 tahun, dan rencana KEK di wilayah FTZ Batam agar di batalkan karena akan menurunkan daya saing Batam,” lanjutnya.

Dalam aksi tunggalnya ini, Jadi juga menegaskan apabila tuntutannya tidak dapat terealisasi maka ia akan kembali melakukan aksi di depan kantor Menko Perekonomian, Jakarta.

“Apabila ada masyarakat yang menyampaikan aspirasi di depan publik, berarti ada yang tersumbat. Saya akan kembali lakukan aksi di Jakarta apabila tuntutan saya tidak direalisasikan,” tegasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.