5 Fakta Ad5-nCoV, Vaksin Corona yang Berhasil Ciptakan Antibodi COVID-19

oleh

vaksin covid

JAKARTA, BATAMRAYA.COM – Dari sekian banyak calon vaksin virus Corona yang dikembangkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia, vaksin adenovirus tipe 5 COVID-19 (Ad5-nCoV) menunjukkan potensi dalam membentuk kekebalan tubuh pada manusia.

Ad5-nCoV merupakan calon vaksin virus Corona yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi asal China bernama CanSino Biologics.

Menurut beberapa sumber, berikut ini adalah lima fakta tentang vaksin Ad5-nCoV.

1. Vaksin uji klinis pertama pada manusia di China

Ad5-nCoV adalah vaksin virus Corona pertama yang masuk dalam uji klinis manusia di China. Bahkan menurut para peneliti, Ad5-nCoV merupakan vaksin potensial pertama di dunia yang diuji pada manusia.

2. Antibodi terbentuk setelah 14 hari vaksinasi

Sebuah studi yang telah diterbitkan dalam jurnal medis Lancet mengatakan bahwa zat aktif Ad5-nCoV bersifat aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh manusia.

“Hasil ini adalah tolak ukur yang penting. Studi menunjukkan dosis tunggal dari vektor baru Ad5-nCoV menghasilkan vaksin antibodi spesifik virus dan sel T dalam 14 hari,” kata Wei Chen, seorang profesor dari Institut Bioteknologi Beijing, dikutip dari Medical Daily.

3. Pengujian dilakukan pada 108 orang dewasa

Penelitian ini melibatkan sebanyak 108 orang dewasa sehat berusia antara 18-60 tahun. Tim kemudian membagi peserta menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok yang menerima injeksi dosis rendah, dosis menengah, dan dosis tinggi.

Hasil menunjukkan bahwa semua tingkat dosis yang diberikan pada masing-masing peserta telah memicu respons kekebalan tubuh dalam bentuk antibodi yang mengikat setelah dua minggu vaksinasi.

4. Antibodi dapat berkembang pada sebagian peserta

Hampir sebagian besar peserta menunjukkan adanya peningkatan sebanyak empat kali lipat pada perkembangan antibodi. Peningkatan ini terjadi setelah sebulan menerima vaksin Ad5-nCoV. Bahkan lebih dari setengahnya memiliki antibodi terhadap penyakit.

5. Efek samping berlangsung kurang dari dua hari

Menurut penelitian, efek samping vaksin yang paling umum adalah demam, ringan, sakit kepala, nyeri ringan di daerah injeksi, kelelahan, dan nyeri otot. Para peneliti mengatakan gejala ini biasanya hanya berlangsung kurang dari dua hari.

Sumber: Detikcom

No More Posts Available.

No more pages to load.