1 Tahun Berdirinya Museum Hidup Hoofdbureau Polrestabes Surabaya

oleh

SURABAYA (Batamraya.com) – Hari ini Senin, tanggal 10 Oktober 2016 telah genap satu tahun usia Museum Hoofdbureau Polrestabes Surabaya yang berlokasi di Jalan Sikatan 1 Surabaya.

Gedung bersejarah ini menyimpan banyak cerita dan meninggalkan memori pada suatu yang tersimpan di dalamnya tentang kepolisian.

img-20161010-wa0006

Menurut sejarah yang sempat tercatat, istilah Hoofdbureau dikenal secara umum tahun 1928. Gedung museum tersebut  adalah pertama dimiliki polisi Surabaya, yang sebelumnya selalu berpindah-pindah tempat. Museum “Hoofdbureau” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti kantor besar.

Selanjutnya, pada masa penjajahan Jepang, gedung Hoofdbureau berhasil direbut Jepang. Namun, pasukan negeri matahari terbit itu tidak mengubah fungsi gedung dan masih digunakan sebagai markas kepolisian Surabaya.

img-20161010-wa0008

Dulu sejak masa jabatan Kapolrestabes Surabaya oleh Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah dibutuhkan sekitar 4 bulan untuk merenovasi dengan bekerja sama dengan tim cagar budaya untuk menggali tapak-tapak sejarah, termasuk mengumpulkan data-data terkait “Hoofdbureau”. Dan gedung museum Hoofdbureau Polrestabes Surabaya ini diresmikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti pada hari Sabtu 10 Oktober 2015 lalu.

img-20161010-wa0016

Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah yang juga pernah menjabat sebagai Wakapolda Kepri mengatakan gedung ini juga dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sejarah serta lokasi pariwisata sekaligus ikon “Kota Pahlawan” pada kota Surabaya.

Di dalam museum banyak mengoleksi benda-benda yang dulu digunakan polisi, mulai dari senjata, alat alat penyelidikan, identifikasi, hingga meja tugas polisi. Ada beberapa senjata koleksi buatan tahun 1895, berupa pistol jenis Lee Enfield buatan Inggris. Benda sejarah polisi lainnya adalah pistol Leger Parabellum buatan tahun 1898, Shotgun Colt Doble Hammer buatan Amerika Serikat pada 1875.

img-20161010-wa0023

Selain itu, di dalam lemari kuno di museum, ada juga kamera dengan beragam usia yang dulu kerap digunakan polisi dalam proses identifikasi kemudian koleksi seragam dari Jenderal Bimantoro yang pernah menjabat sebagai Kapolri ke 16 pada 2000 lalu yang sekaligus pernah menjabat Kapolwiltabes Surabaya di era 1993-1996 dan para pejabat lainnya.

Untuk museum sendiri dalam 1 tahun ini sudah menerima berbagai kunjungan mulai dari sekolah tingkat dasar sampai mahasiswa dan juga masyarakat umum di Surabaya maupun luar kota Surabaya bahkan turis mancanegara seperti Belanda, Jepang, Amerika, Cina, Swiss dan negara lainnya.

img-20161010-wa0040

“Kebanyakan kesan yang diberikan oleh para pengunjung sangat positif dan antusias terutama untuk siswa sekolah sebagai bahan referensi sejarah khususnya pejuang kepolisian.” Ungkap Kasium Polrestabes Surabaya, Kompol Sri Andriyani.

Uniknya Museum ini juga disebut sebagai museum hidup karena didalamnya gedung juga dipakai sebagai kantor atau ruang kerja anggota Polrestabes Surabaya dan pengunjung disamping melihat koleksi museum juga bisa langsung  berkomunikasi atau berinteraksi  dengan anggota Polrestabes tanpa mengganggu kegiatan dinas dengan waktu kunjung hari Senin sampai Sabtu Jam 08.00 hingga 16.00 Wib.

img-20161010-wa0017

“Rencana kedepan untuk front office yang merupakan Bintara Remaja Polwan akan diberikan pelatihan atau kursus bahasa asing guna mendukung kegiatan di museum Hoofdbureu” Kata Kompol Sri Andriyani. (Ev)

No More Posts Available.

No more pages to load.